"WHAT. IS. THIS?” mata sang tentara hampir keluar melotot menatapku.Saya terdiam karena syok dan tidak sadar telah mengambil foto tersebut.FYI, mengambil foto/video sebuah pos militer adalah sesuatu hal yang dilarang. Karena kita bisa dianggap seorang mata-mata, atau pemberontak atau sejenisnya. Duh, betapa bodohnya aku!Sang tentara pun memanggil 2 tentara lainnya, saya pun digelandang layaknya seorang teroris oleh 2 tentara bersenjata ke luar ruangan.(Unlock untuk lanjut baca!)
Banyak yang nanya, apakah saya pernah mendapatkan perlakuan rasis saat saya traveling ke luar negeri? Saya gak tahu pasti apakah cerita yang bakal kamu baca ini tergolong dalam dalam tindakan rasisme atau tidak, tapi yang pasti dengan warna kulit serta penampakan yang saya miliki ini, saya lumayan sering mendapatkan perlakuan “special” saat saya melancong ke luar negeri, khususnya dari para petugas imigrasi, baik yang bercokol di bandara maupun di perbatasan darat antar negara.
Hari pertama Mas Kasan di Tbilisi, Mas Kasan dikejutkan dengan seorang supir taxi yang menawarkannya tumpangan gratis. Tak hanya tumpangan gratis, tapi dia juga menawarkan membawa Mas Kasan jalan-jalan tanpa bayaran sepeserpun. Apakah ada motif lain dibalik kebaikan sang supir taxi? Temukan dalam cerita berikut.
