PLAK“Nakal!” Mata Arron membola saat Anna secara tiba-tiba memukul miliknya yang sudah mengeras. Arron buru-buru menutup miliknya sendiri dengan tangan. Mencegah agar Anna tidak bisa memukul miliknya lagi.
“Lo denger baik-baik! Lo boleh murahan, lo boleh jadi cewek bayaran, lo boleh jadi jalang asal sama gue aja! Lo kalo mau jual diri langsung ngomong ke gue! Gue mampu bayar berapapun!” ucap Arron. “JAHAT! ARRON JAHAT! hiks…”
Anna menatap milik Arron dengan serius, “Anna minta maaf. Anna tadi gerak-gerak terus karena tangannya Arron nakal udah mainin punya Anna” Melihat wajah Anna yang berada tepat di atas miliknya membuat Arron ingin menekan kepala itu hingga miliknya masuk ke dalam mulut Anna.
WARNING‼️Part ini bukan cuma mengandung konten dewasa🔞 tapi juga mengandung banyak adegan kekerasan. Aku benar-benar tidak menyarankan buat kalian yang masih underage❌‼️Dan buat kalian yang punya trauma tentang kekerasan atau apa juga tidak di sarankan untuk baca yaaaa‼️ Mohon pengertiannya🙏🏻
“Arronhhh jangan lagiiihhh” Anna menggeleng ribut seraya berusaha untuk menjauhkan pinggulnya agar Arron tidak bisa memasukinya. Namun Arron lebih gesit. Arron langsung menahan pinggul Anna. Arron mendekatkan miliknya pada lubang Anna. Setelah dirasa pas Arron langsung mendorong miliknya masuk ke dalam milik Anna.
Mata Amor membola melihat milik Arila yang sudah berada tepat di depan matanya.“Suck My dick” ucap Arila mutlak tanpa ingin adanya bantahan seraya kini miliknya sudah menyentuh bibir Amor.
“Punya aku mau masuk kesini” ucap Arron seraya menekan miliknya pada milik Anna.“Gak mau, nanti sakit” “Gak sakit, nanti enak lagi kaya tadi” Anna menatap Arron dengan tatapan tak percaya. Tadi saja awalnya saat Arron memasukan jari laki-laki itu Anna merasa miliknya sedikit perih. Tapi lama-kelamaan memang berubah menjadi nikmat.
Anna ingin menolakpun percuma karena Arron sudah mulai memasukkan jari telunjuknya itu ke dalam milik Anna. Baru sampai satu buku jarinya yang Arron masukan tapi Anna sudah dapat merasakan perbedaan dari sebelumnya. “Sakit gak?” tanya Arron. Anna menggeleng, ia masih menyesuaikan keberadaan jari Arron di dalam miliknya.
Punggung Anna melengkung merasakan apa yang Arron lakukan pada miliknya. “Aaaahhhhh” Anna yang terus bergerak membuat Arron sedikit terganggu. Laki-laki itu akhirnya lepaskan tangan Anna. Kedua tangan Arron kini memegangi pinggul Anna agar tidak terus bergerak.
