Rp 20,000
Penulis: Dr. Wasis D. Dwiyogo, MPd
Berpikir merupakan hal klasik pada gelar pendidikan psikologi.
Setidaknya hal ini berlaku sejenak kembali ke masa John Dewey dan bukunya, How We Think, dan kemudian berlanjut pada karya Robert Stenberg,
Presiden dari American Psychological Association (2003), serta Ketua yang terpilih Diane Helpern (2003). Akan tetapi, dari segi metakognisi, (thinking
about thinking) berpikir tentang berpikir merupakan istilah baru yang hanya ada di masa 30 tahun silam.
Pada tahun 1960-an, topik utama dalam psikologi eksperimental dan pendidikan adalah kognisi. Behaviorisme secara khusus dalam versi Skandinavia yang mendominasi pendidikan di akhir 1950-an, perlahan-lahan diganti dengan ide bahwa yang menjadi perhitungan bukan hanya perilaku siswa, tetapi juga hal-hal yang terjadi dalam pemikiran mereka. Pada akhir 1970-an, konsep strategi pembelajaran telah mengambil peran. Pebelajar dilihat sebagai pembuat keputusan tentang pendekatan yang digunakan
dalam mempelajari tugas dan hal yang harus dilakukan jika sebuah strategi
tampak tidak berhasil. Metakognisi tumbuh menjadi istilah yang digunakan untuk
menjelaskan perencanaan, pemantauan, dan pengaturan strategi pembelajaran
seseorang. Pada tahun 1990-an, self-regulation telah menjadi ranah dominan pada penelitian pendidikan dan teori.
Karena self-regulation memerlukan tujuan, maka motivasi berubah sebagai
area penting dalam penelitian pendidikan. Tujuan teori telah muncul dan
pembangunan perbedaan tradisional antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik juga
telah terlihat. Hal ini berguna dalam pemerolehan (mastery) dan tujuan kinerja (performance goal). Sehingga dalam waktu yang bersamaan, pembelajaran kooperatif menjadi lebih popular. Makna masukan dan kolaborasi teman dalam pengembangan dan mengevaluasi strategi yang tepat juga ditunjukkan.
Thinking About Thinking: What Educators Need to Know (Berpikir
tentang Berpikir: Hal yang Perlu Diketahui Oleh Para Pendidik) membawa pendidik untuk selalu mengikuti perkembangan baru bidang ini. Guru yang menggunakan buku ini harus dapat memikirkan strategi baru yang dapat membantu pebelajar mengembangkan self-regulation dan agar mereka
dapat belajar dengan baik.