
Rp 2,500
Dalam waktu yang bersamaan dengan ucapan Megan, sekarang bukan lagi tangan Metheo yang transparan, tapi begitu juga dengan tubuh Metheo. Pelukan Megan yang tadinya sangat erat, sekarang berubah karena tubuh Metheo tidak lagi bisa ia sentuh. Hal itu membuatnya kembali panik dalam tangisan kuat.
“Megan, dengarkan aku. Kita saling mencintai, kita pasti akan bersama meski tidak sekarang.”
“Tidak Metheo. Kita harus bersama sekarang!”
Dengan pikiran yang kalut dan masih terisak-isak. Megan turun dari tempat tidur dan berlari ke lantai bawah. Tujuannya saat ini adalah dapur.
Hal selanjutnya yang dilakukannya seketika membuat Metheo panik karena saat ini Megan sedang menggenggam dapur dan mengarahkan ke urat nadi di tangannya.