
Rp 10,000
Berawal dari patah hati paling kelam di tanggal 20 Januari 1999, “Jangan Mencintai 100%” menuntun pembaca menelusuri perjalanan bangkit penulis: dari rasa hampa, ritual penyucian di Campuhan, hingga akhirnya menemukan cinta seimbang bersama sang istri. Buku ini merangkum pelajaran penting—mencintai sepenuh hati boleh, tapi jangan mengorbankan diri. Melalui narasi jujur dan reflektif, penulis memperkenalkan “porsi cinta” (30 % keluarga, 25 % pekerjaan, 25 % pasangan, 20 % teman) sebagai kompas agar kita tetap utuh, percaya diri, dan bahagia. Bacaan wajib bagi siapa pun yang ingin merawat hubungan tanpa kehilangan jati diri.